- Back to Home »
- Gigi Tiruan Sebagian Lepasan »
- Gigi Tiruan Sebagian Lepasan
Posted by : Unknown
Sabtu, 30 Maret 2013
GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN
Gigi tiruan sebagian adalah suatu alat yang berfungsi
untuk mengembalikan beberapa gigi asli yang hilang dengan dukungan utama adalah
jaringan lunak di bawah plat dasar dan dukungan tambahan dari gigi asli yang
masih tertinggal dan terpilih sebagai gigi pilar. Restorasi prostetik ini
sering disebut juga Removable Partial Denture (Applegate, 1960).
Kehilangan atau tidak adanya gigi baik sebagian atau
seluruhnya akan menimbulkan berbagai gangguan pada orang tersebut. Oleh sebab
itu sebaiknya segera dibuatkan gigi tiruan pengganti.
Akibat-akibat yang timbul karena hilangnya gigi dalam
jangka waktu yang lama dan tidak segera dibuatkan gigi tiruan pengganti adalah
:
1.
Pada gigi asli yang
hilang dapat terjadi penurunan efisiensi kunyah, gangguan fungsi bicara,
memperburuk penampilan.
2.
Pada gigi asli yang
masih tertinggal dapat terjadi drifting yaitu bergeraknya gigi tetangga ke
daerah yang tak bergigi, erupsi gigi antagonis yang berlebihan.
3.
Gangguan pada sendi
temporomandibular
4.
Terbentuknya poket
gingiva pada gigi miring dan berlanjut menjadi poket periodontal.
5.
Resesi gingiva akibat
kurang stimulasi
6.
Beban berlebihan pada
jaringan pendukung
7.
Terjadi
ketidaksesuaian oklusi dan terbentuk ruang yang memudahkan terjadinya impaksi
makanan
8.
Kebersihan mulut
terganggu
9.
Trauma periodontal
akibat gigi yang miring
10.
Efek terhadap jaringan
lunak di dalam mulut
11.
Bila gigi yang hilang
cukup banyak dapat mengakibatkan perubahan TMJ
12.
Pada kasus kehilangan
gigi anterior dapat menimbulkan rasa malu dan rendah diri karena estetis
menjadi berkurang serta kurang sempurnanya pengucapan beberapa huruf.
Tujuan Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian adalah :
1.
Mengembalikan fungsi
pengunyahan
2.
Mengembalikan fungsi
estetis
3.
Mengembalikan fungsi
bicara
4.
Membantu
mempertahankan gigi yang masih tertinggal
5.
Memperbaiki oklusi
6.
Meningkatkan
distribusi beban kunyah
7.
Mempertahankan
jaringan lunak mulut yang masih ada agar tetap sehat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan GTS
adalah :
1.
Gigi tiruan tersebut
harus tahan lama
2.
Gigi tiruan tersebut
harus dapat mempertahankan dan melindungi gigi yang masih ada serta jaringan
yang sekitarnya.
3.
Gigi tiruan tersebut
tidak boleh merugikan pasien dalam bentuk apapun
4.
Gigi tiruan tersebut
harus mempunyai konstruksi dan desain yang harmonis.
Keberhasilan pembuatan GTS sangat tergantung pada peran serta pasien untuk mau dan dapat beradaptasi dalam pemakaiannya.
Keberhasilan pembuatan GTS sangat tergantung pada peran serta pasien untuk mau dan dapat beradaptasi dalam pemakaiannya.
Indikasi
pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan adalah sebagai berikut
1.
Hilangnya satu gigi
atau lebih.
2.
Gigi yang masih
tertinggal dalam keadaan baik dan memenuhi syarat sebagai gigi abutment.
3.
Keadaan processus
alveolaris masih baik.
4.
Oral hygiene pasien
baik.
5.
Pasien mau dibuatkan
gigi tiruan sebagian lepasan.
Klasifikasi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan :
1.
Berdasarkan jaringan
pendukungnya
a.
GT dukungan mukosa,
yaitu gigi tiruan yang hanya mendapat dukungan dari jaringan mukosa.
b.
GT dukungan gigi,
yaitu gigi tiruan yang hanya mendapat dukungan dari gigi asli.
c.
GT dukungan mukosa dan
gigi, yaitu gigi tiruan yang mendapat dukungan dari mukosa dari gigi asli.
2.
Berdasarkan saat
pemasangannya
a.
Immediate prothesa,
dipasang segera setelah pencabutan
b.
Conventional prothesa,
dibuat setelah gigi lama dicabut
3.
Berdasarkan ada
tidaknya wing
a.
Open face denture,
tanpa wing pada bagian bukal dan labial, biasanya untuk anterior.
b.
Close face denture, memakai
wing pada bagian bukal, biasanya untuk posterior.
Bagian-Bagian Gigi Tiruan Sebagian Lepasan
Menurut Austin dan Lidge (1957), gigi tiruan kerangka
akrilik terdiri atas beberapa komponen, yaitu :
1.
Konektor Utama
Merupakan bagian dari GTSL yang menghubungkan komponen-komponen yang terdapat pada satu sisi rahang dengan sisi yang lain atau bagian yang menghubungkan basis dengan retainer.
Fungsi konektor utama adalah menyalurkan daya kunyah yang diterima dari satu sisi kepada sisi yang lain.
Syarat konektor utama adalah rigid, tidak mengganggu gerak jaringan, tidak menyebabkan tergeseknya mukosa dan gingiva, tepi konektor utama cukup jauh dari margin gingiva, tepi dibentuk membulat dan tidak tajam supaya tidak menganggu lidah dan pipi.
Konektor utama dapat berupa bar atau plate tergantung lokasi, jumlah gigi yang hilang, dan rahang mana yang dibuatkan. Pada rahang atas dapat berupa single palatal bar, U-shaped palatal connector, antero-posterior palatal bar dan palatal palate. Pada rahang bawah dapat berupa lingual bar dan lingual plate.
Merupakan bagian dari GTSL yang menghubungkan komponen-komponen yang terdapat pada satu sisi rahang dengan sisi yang lain atau bagian yang menghubungkan basis dengan retainer.
Fungsi konektor utama adalah menyalurkan daya kunyah yang diterima dari satu sisi kepada sisi yang lain.
Syarat konektor utama adalah rigid, tidak mengganggu gerak jaringan, tidak menyebabkan tergeseknya mukosa dan gingiva, tepi konektor utama cukup jauh dari margin gingiva, tepi dibentuk membulat dan tidak tajam supaya tidak menganggu lidah dan pipi.
Konektor utama dapat berupa bar atau plate tergantung lokasi, jumlah gigi yang hilang, dan rahang mana yang dibuatkan. Pada rahang atas dapat berupa single palatal bar, U-shaped palatal connector, antero-posterior palatal bar dan palatal palate. Pada rahang bawah dapat berupa lingual bar dan lingual plate.
2.
Konektor minor
Konektor minor merupakan bagian GTSL yang menghubungkan konektor utama dengan bagian lain, misalnya sandaran oklusal. Biasanya diletakkan pada daerah embrasur gigi dan harus berbentuk melancip ke arah gigi penyangganya.
Fungsi konektor minor adalah meneruskan tekanan oklusal / beban oklusi ke gigi peganggan, membantu stabilisasi dengan menahan gaya pelepasan, menghubungkan bagian-bagian GTS dengan konektor utama, menyalurkan efek penahan, sandaran dan bagian pengimbangan kepada sandaran serta mentransfer efek retainer/klamer serta komponen gigi lain ke gigi tiruan.
Konektor minor merupakan bagian GTSL yang menghubungkan konektor utama dengan bagian lain, misalnya sandaran oklusal. Biasanya diletakkan pada daerah embrasur gigi dan harus berbentuk melancip ke arah gigi penyangganya.
Fungsi konektor minor adalah meneruskan tekanan oklusal / beban oklusi ke gigi peganggan, membantu stabilisasi dengan menahan gaya pelepasan, menghubungkan bagian-bagian GTS dengan konektor utama, menyalurkan efek penahan, sandaran dan bagian pengimbangan kepada sandaran serta mentransfer efek retainer/klamer serta komponen gigi lain ke gigi tiruan.
3.
Sandaran / rest
Merupakan bagian GTSL yang bersandar pada permukaan gigi penyangga dan dibuat dengan tujuan memberikan dukungan vertikal pada prothesa. Sandaran dapat ditempatkan pada permukaan oklusal gigi posterior (sandaran oklusal) atau pada permukaan lingual gigi anterior (sandaran incisal). Preparasi tempat sandaran ini disebut rest seat.
Fungsi sandaran / rest :
Merupakan bagian GTSL yang bersandar pada permukaan gigi penyangga dan dibuat dengan tujuan memberikan dukungan vertikal pada prothesa. Sandaran dapat ditempatkan pada permukaan oklusal gigi posterior (sandaran oklusal) atau pada permukaan lingual gigi anterior (sandaran incisal). Preparasi tempat sandaran ini disebut rest seat.
Fungsi sandaran / rest :
a.
Menyalurkan tekanan
oklusal dari gigi tiruan ke gigi pegangan
b.
Menahan lengan cengkeram
tetap pada tempatnya
c.
Mencegahnya lengan
cengkeram mekar/terbuka akibat tekanan oklusal.
d.
Mencegah ekstrusi gigi
pegangan
e.
Mencegah terselipnya
sisa makanan
f.
Menyalurkan sebagian
gaya lateral ke gigi pegangan
g.
Memperbaiki oklusi
h.
Sebagai retensi tidak
langsung
i.
Dapat sebagai splint
dan mencegah kerusakan jaringan periodontal
4.
Direct Retainer
Merupakan bagian dari cangkolan GTS yang berguna untuk menahan terlepasnya gigi tiruan secara langsung. Direct retainer ini dapat berupa klamer/cengkeram dan presisi yang berkontak langsung dengan permukaan gigi pegangan. Ciri khas cangkolan tuang oklusal adalah lengan-lengannya berasal dari permukaan oklusal gigi dan merupakan cangkolan yang paling sesuai untuk kasus-kasus gigi tiruan dukungan gigi karena konstruksinya sederhana dan efektif.
Fungsi direct retainer adalah untuk mencegah terlepasnya gigi tiruan ke arah oklusal. Prinsip desain cangkolan yaitu pemelukan, pengimbangan, retensi, stabilisasi, dukungan, dan pasifitas.
Macam-macam cangkolan menurut Ney, yaitu : Akers clasp, Roach clasp, kombinasi Akers-Roach, Back Action clasp, Reverse back Action clasp, Ring clasp, T clasp, I clasp, dan Compound clasp / Embrasure clasp.
Merupakan bagian dari cangkolan GTS yang berguna untuk menahan terlepasnya gigi tiruan secara langsung. Direct retainer ini dapat berupa klamer/cengkeram dan presisi yang berkontak langsung dengan permukaan gigi pegangan. Ciri khas cangkolan tuang oklusal adalah lengan-lengannya berasal dari permukaan oklusal gigi dan merupakan cangkolan yang paling sesuai untuk kasus-kasus gigi tiruan dukungan gigi karena konstruksinya sederhana dan efektif.
Fungsi direct retainer adalah untuk mencegah terlepasnya gigi tiruan ke arah oklusal. Prinsip desain cangkolan yaitu pemelukan, pengimbangan, retensi, stabilisasi, dukungan, dan pasifitas.
Macam-macam cangkolan menurut Ney, yaitu : Akers clasp, Roach clasp, kombinasi Akers-Roach, Back Action clasp, Reverse back Action clasp, Ring clasp, T clasp, I clasp, dan Compound clasp / Embrasure clasp.
5.
Inderect Retainer
Inderect Retainer adalah bagian dari GTS yang berguna untuk menahan terlepasnya gigi tiruan secara tidak langsung. Retensi tak langsung diperoleh dengan cara memberikan retensi pada sisi berlawanan dari garis fulkrum tempat gaya tadi bekerja. Retensi itu dapat berupa lingual bar atau lingual plate bar.
Inderect Retainer adalah bagian dari GTS yang berguna untuk menahan terlepasnya gigi tiruan secara tidak langsung. Retensi tak langsung diperoleh dengan cara memberikan retensi pada sisi berlawanan dari garis fulkrum tempat gaya tadi bekerja. Retensi itu dapat berupa lingual bar atau lingual plate bar.
6.
Basis landasan
Basis adalah bagian dari gigi tiruan yang merupakan bagian untuk mengganti jaringan alveolaris yang hilang dan tempat melekatnya anasir gigi tiruan.
Fungsi basis :
Basis adalah bagian dari gigi tiruan yang merupakan bagian untuk mengganti jaringan alveolaris yang hilang dan tempat melekatnya anasir gigi tiruan.
Fungsi basis :
a.
Sebagai pondasi utama
gigi tiruan
b.
Melanjutkan tekanan oklusal
ke jaringan pendukung
c.
Menunjang kebersihan
dan perbaikan estetis
d.
Memberikan stimulasi
jaringan dibawahnya terutama kasus tooth borne.
e.
Memberikan retensi dan
stimulasi.
Keuntungan basis gigi tiruan kerangka akrilik: penghantar termis, ketepatan dimensional, kebersihan terjamin, kekuatan maksimal, dengan ketebalan minimal.
Keuntungan basis gigi tiruan kerangka akrilik: penghantar termis, ketepatan dimensional, kebersihan terjamin, kekuatan maksimal, dengan ketebalan minimal.
7.
Gigi tiruan pengganti
Merupakan bagian GTS yang berfungsi menggantikan gigi asli yang hilang. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan gigi yaitu : ukuran, bentuk, warna, dan bahan.
Merupakan bagian GTS yang berfungsi menggantikan gigi asli yang hilang. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan gigi yaitu : ukuran, bentuk, warna, dan bahan.
Faktor- faktor yang juga perlu diperhatikan dalam
mendesain GTS :
1.
Retensi
Merupakan kemampuan GTS dalam melawan gaya pemindah yang cenderung melepaskan GTS ke arah oklusal.
Merupakan kemampuan GTS dalam melawan gaya pemindah yang cenderung melepaskan GTS ke arah oklusal.
2.
Stabilisasi
Merupakan kemampuan GTS untuk menahan gaya yang cenderung menggerakkan gigi tiruan dalam arah horizontal. Stabilisasi ini sangat tergantung pada garis retensi yang dibuat pada gigi pegangan, dan dapat berupa aktivitas otot saat berbicara, mastikasi, tertawa, batuk, bersin dan gravitasi untuk rahang atas.
Merupakan kemampuan GTS untuk menahan gaya yang cenderung menggerakkan gigi tiruan dalam arah horizontal. Stabilisasi ini sangat tergantung pada garis retensi yang dibuat pada gigi pegangan, dan dapat berupa aktivitas otot saat berbicara, mastikasi, tertawa, batuk, bersin dan gravitasi untuk rahang atas.
3.
Estetika
Penempatan cangkolan harus sedemikian rupa sehingga tidak terlihat dalam posisi apapun. Selain itu gigi tiruan harus tampak asli dan pantas untuk tiap pasien. Hal ini meliputi warna gigi, posisi dan inklinasi tiap gigi, gingival contouring harus sesuai dengan keadaan pasien dan perlekatan gigi di atas ridge.
Penempatan cangkolan harus sedemikian rupa sehingga tidak terlihat dalam posisi apapun. Selain itu gigi tiruan harus tampak asli dan pantas untuk tiap pasien. Hal ini meliputi warna gigi, posisi dan inklinasi tiap gigi, gingival contouring harus sesuai dengan keadaan pasien dan perlekatan gigi di atas ridge.